Rabu, 05 Desember 2012

Tips Mengatasi Agar Tidak Kehilangan File Penting


Kadang kita sering sekali kehilangan file-file yang mana file tersebut merupakan hal yang penting, baik bagi kita, perusahaan maupun untuk orang lain. Hal ini bisa saja terjadi mungkin dikarenakan kelalaian kita sendiri, oleh teman atau kerabat kita yang tidak sengaja menghilangkan file tersebut, atau bisa jadi karena faktor teknis lainnya. Nah bila kita sudah mengerti dengan hal yang mungkin bisa membuat kita “Galau” tidak ada salahnya kita was-was diri sebelum terjadi ibarat kata pepatah “ sedia payung sebelum hujan “. Kali ini saya coba sharing dari pengalamanya yang telah saya rasakan maupun dari keluhan teman teman yang kehilangan file pentingnya. Semoga hal ini tidak terulang dan dapat terantisipasi.

Untuk melindungi dokumen kita agar tidak hilang, ada beberapa tips atau langkah yang perlu di ikuti yang tidak memerlukan hal-hal tekhnis untuk mengerjakannya dan tiadak memerlukan orang yang ahli di bidangnya tapi cukup kita sendiripun bisa melakukannya, yaitu cukup dengan mengubah kebiasaan kita dalam penyimpanan file di dalam komputer.

Setiap komputer yang sudah yang di instal biasanya sudah ada tempat penyimpanan namanya “my komputer” Idealnya, folder ini berada di dalam satu drive dengan sistem operasi, dan menurut saya ini bukan sesuatu tempat yang aman untuk penyimpanan. Kenapa nggak aman? Karena ketika sistem operasi terganggu, bisa jadi dokumen-dokumen yang ada di folder itu juga turut terganggu, bahkan tidak bisa diakses sama sekali. Kalau dokumen sudah tidak bisa diakses kembali, pasti akan membuat kita panik, apalagi file tersebut penting, pastinya akan membuat anda “galau”. Simak tips-tips dibawah ini, semoga bermanfaat untuk anda!.

Jangan Membiasakan Dan Selalu Menyimpan Data Di Drive Sistem Operasi !

Masalah ini sudah disinggung sedikit di awal tadi. Di mana posisi sistem operasi? Biasanya di C maupun D, kalau komputer punya dua sistem operasi. Pokoknya, mau di mana pun sistem operasi, jangan simpan data di situ.

Ada saja masalah yang bisa menyerang sistem operasi, seperti virus dan file yang korup. solusi yang tepat untuk menyelesaikan masalah itu adalah dengan menginstal ulang sistem operasi.
Jadi kalau punya dua hard disk, simpan data di hard disk yang berbeda dengan hard disk yang berisi sistem operasi. Kalau cuma punya satu hard disk, buatlah sebuah partisi khusus untuk menyimpan data.

Kalau masih merasa takut di hard disk biasa, belilah hard disk eksternal. Nah, pada beberapa hard disk eksternal, ada fitur untuk back-up data. Fitur itu berupa peranti lunak yang secara otomatis akan melakukan back-up terhadap data yang sudah ditentukan dan pada lokasi yang sudah ditentukan pula.
Biasakan Memiliki Jadwal Back-Up File

Penentuan lokasi penyimpanan yang berbeda dengan sistem operasi baru satu tips. Tapi ingat, hard disk pun bisa rusak. Makanya, selain disimpan di hard disk, simpan data di tempat lain, misalnya di keeping DVD. Tapi, keping DVD bisa tergores, jadi isinya tidak bisa dibaca.
Kalau satu back-up kurang, buat beberapa. Kalau keping-keping DVD dirasa tidak cukup, cari saja situs web penyimpanan online. Banyak  situs web yang melayani penyimpanan data online, mulai dari yang gratis sampai yang mahal.

Salah satu situs web yang punya layanan penyimpanan gratis adalah IDrive ( www.idrive.com ). Situs web ini menyediakan ruang sebesar 5GB. IDrive juga menyediakan peranti lunak untuk mempermudah transfer file.

Hati-Hati Menyalin File Yang Baru

Punya file yang mau disalin, misalnya dari USB flash disk (UFD) ke hard disk? Cobalah untuk berhati-hati! Bukan cuma virus yang perlu diperhatikan tapi juga nama file.
Jangan sampai, file yang disalin dari UFD, juga media lain, “menimpa” file yang sudah ada di hard disk. Lain halnya kalau itu memang sudah disengaja. Tapi, kalau tidak disengaja, bisa menyebabkan file lain hilang.

Misalnya, ada file “surat perjanjian jual beli saham.doc” yang berisi tentang perjanjian saham yang kita jual, disalin dari UFD ke folder D Dokumen di hard disk. Padahal, di tempat itu sudah ada file bernama yang sama tapi isinya rencana pembelian sayur. nah, kalau saja file dari UFD menimpa file di hard disk, berarti hilanglah rencana untuk menjadi kaya mendadak.

 Pindahkan “My Documents”

Folder “My Documents” semestinya dipakai untuk menyimpan dokumen. Tapi, malah ada tips agar tidak menyimpan dokumen di situ. Pasalnya, folder itu terletak pada drive yang sama dengan drive sistem operasi. Risikonya tinggi menyimpan file di drive sistem operasi. Ketika sistem operasi bermasalah dan harus diinstal ulang, file bisa hilang.

Salah satu solusi adalah dengan menyimpan file di drive lain. Sayang bila tidak digunakan “My Documents”nya? Yah, begitulah. Tapi, sebetulnya kita bisa merujuk folder lain sebagai folder “My Documents”. Nanti, posisi folder itu tetap sama di Windows Explorer. Tapi sebetulnya, folder itu berada didrive yang lain.

Nah Berikut langkah – langkahnya untuk melakukan langkah di atas, semoga semua bisa berhasil!

Langkah 1

Buka Windows Explorer.

Langkah 2

Klik kanan pada [My Documents] terus klik [Properties].


Langkah 3

Kemudian akan tampil jendela seperti dibawah. Selanjutnya Klik [Move…] atau [include a folder....].


Ketika muncul jendela untuk melakukan browse, cari folder yang berisi dokumen-dokumen.

Klik [OK] kemudian tutup jendela Properties dan Selesai.
Demikianlah tips kali ini dari saya, semoga teman teman semua bisa memanfatkan apa yang telah saya sharing.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar